Inspektur Jendral, " INILAH INDONESIA "

Drama Satire Inspektur Jendral, Sebuah Karya Dari Nicolai Valisevich Gogol Seorang Sastrawan Rusia Berkebangsaan Ukraina mendeskripsikan dengan begitu gamblang borok-borok moral para pejabat-pejabat tinggi sebuah wilayah yang kemudian mempengaruhi mereka dalam mekanisme pengambilan keputusan atas sebuah problem individu maupun publik, bahkan kerusakan cara berpikir para pemangku kepentingan ini mampu mengacaukan hal - hal terkecil sekaligus sensitif bagi sosok pemimpin, Disiplin dan wibawa ! tentu kita semua sudah sangat mampu membayangkan bagaimana dampak bagi negara jika seorang pejabat nomor satu beserta jajarannya dalam sebuah wilayah Negara tersebut mengalami krisis disiplin dan pembawa’an.

11 Februari 2012, Inspektur Jendral Oleh Teater Copo Palu, @Taman Budaya Palu, Sulawesi Tengah

Suasana yang ditawarkan inspektur jenderalnya Gogol terasa begitu dekat dengan morat-maritnya Republik kita. Drama ini, menyajikan bentuk-bentuk kegelisahan serta keinginan kaum elit yang jauh dari landasan kepentingan masyarakatnya, malah munculnya segala jenis kesibukan tersebut berangkat dari kekhawatiran akan nasib pribadi mereka. Boleh jadi pada dua abad yang lalu Gogol menuliskan drama ini dengan tidak terlepas dari pengaruh-pengaruh latar belakang kehidupan sosial, politik,budaya serta kaitannya terhadap kesadaran sejarah yang bergulir di zaman Tsar nya orang-orang Rusia dan tentu bersifat jauh lebih global. ( Tsar adalah gelar Kekaisaran Pertama dan Kedua Bulgaria sejak tahun 913 dan untuk merujuk kepada pemimpin-pemimpin Rusia pada dulu kala sejak 1547 hingga 1917.wikipedia), namun di kemudian hari kepekaannya ini dengan tidak sengaja telah membidik atmosfer politik serta dinamika kekuasaan pada negara-negara “coba terus berkembang” termasuk Indonesia yang semakin pasti mengalami kehilangan spirit dalam menjaga komitmen terhadap sistem politik yang telah di cetuskan guna menjalankan kehidupan yang mengutamakan prinsip keadilan sosial bagi seluruh rakyatnya.

Kini terbukti bahwa berlandaskan kepekaan tersebut Nicolai V.Gogol mampu menemukan sebuah strategi pembacaan yang lihai dan cerdas serta dengan bijak menempatkan kesenian sebagai bagian dari pembentukan kultur pada masyarakat. 

Alhasil, kita orang Indonesia pun seolah merasa diwakili kegundahannya akan masa depan cerah sebuah negara oleh seseorang yang moyangnya mengaku secara kultural sebagai keturunan polandia. Nah, ketika kita menyepakati bahwa Republik hakikinya adalah gagasan untuk mengaplikasikan kesetaraan, persamaan di dalam kemajemukan Nusantara, maka sesungguhnya bangsa ini telah gagal besar dalam menjalankan misi tersebut. Mengapa ? apa tolak ukurnya ? mudah saja, karena kita ternyata masih merasakan bahwa keadaan Rusia di 2 abad silam yang dideskripsikan Gogol lewat “Inspektur Jenderal” merupakan perwakilan yang tepat bagi perasaan ketika kita menatap wajah pertiwi ini. Begitu jelas bagaimana pendidikan politik publik hanya sebatas retorika, dan program program yang mendukungnya tidak ada yang mengena esensinya,justru para pejabat publik selalu saja memaksakan pandangan pribadinya terhadap persoalan-persoalan publik, maka jadilah Republik ini sebagai lahan instalasi politik tekhnis dengan dalih bahwa kegunaan republik adalah mengapresiasi “permohonan-permohonan” yang sekuler.

Sumber : http://palusampesuvu.blogspot.com/2012/02/inspektur-jendral-inilah-indonesia.html