Nyanyian Rakyat Kaili: Struktur, Fungsi, dan Nilai

Oleh : Gazali Gazali

Abstrak

Nyanyian rakyat Kaili merupakan warisan budaya leluhur masyarakat Kaili. Pertunjukan nyanyian rakyat Kaili menampilkan representasi struktur, fungsi, dan nilai yang masih berlaku dan dijunjung tinggi oleh masyarakat Kaili. Karena itu, penelitian ini berfokus pada tiga aspek, yakni (1) struktur nyanyian rakyat Kaili, yang meliputi (a) struktur makro, (b) super struktur, dan (c) struktur mikro; (2) fungsi nyanyian rakyat Kaili, yang meliputi (a) fungsi ritual, (b) fungsi sosial, (3) fungsi mendidik, (c) fungsi komunikasi dan informasi, dan (d) fungsi hiburan; (3) nilai yang terdapat dalam nyanyian rakyat Kaili, yang mencakup (a) nilai religius, (b) nilai filsafat, (c) nilai etika, dan (d) nilai estetika.
Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif-interpretatif dengan ancangan hermene-utika yang didukung oleh teori analisis wacana budaya, analisis wacana kritis model van Dijk, teori analisis isi, teori fungsi nyanyian rakyat, dan teori kompensial nilai.

Data penelitian bersumber dari pertunjukan dan dokumen. Data yang bersumber dari pertunjukan adalah nyanyian dolanan, nyanyian buaian, nyanyian duka, dan nyanyian panjang. Sedangkan  data yang bersumber dari dokumen adalam nyanyian kerja dan nya-nyian pergaulan. Data pertunjukan didapatkan melalui rekaman video dan tape recorder. Sedangkan data dokumen dihimpun dari berbagai penelitian nyanyian rakyat Kaili yang pernah dilakukan.
Dari  analisis data yang dilakukan terhadap nyanyian rakyat Kaili,  didapatkan temuan struktur nyanyian rakyat Kaili meliputi struktur makro, super struktur, dan struktur mikro yang  merepresentasikan ideologi kultural masyarakat Kaili. Struktur makro nyanyian rakyat Kaili  mengungkapkan tema-tema umum yang menyangkut (1) tema gotong royong, (2) tema etika, (3) tema motivasi, (4) tema kritik sosial, (5) tema patriotis-me, dan (6) tema kampanye. Sedangkan super struktur nyanyian rakyat Kaili  terdiri dari tiga bagian yang meliputi (1) bagian awal, (2) bagian tengah, dan (3) bagian penutup yang dilakoni oleh aktor untuk merepresentasikan ideologi kultural masyarakat Kaili. Bagian awal  merupakan pembuka  yang mengikat penyanyi dengan penonton. Bagian tengah atau inti  mengungkapkan (1) riwayat, (2) penghargaan, (3) informasi terkini, (4) kerja sama, dan (5) permohonan. Sedangkan bagian akhir mengungkapkan salam dan doa penutup. Struktur mikro nyanyian rakyat Kaili  menyangkut penggunaan kosakata dan gaya bahasa yang merepresentasikan ideologi kultural masyarakat Kaili. Kosa kata yang digunakan dalam  adalah (1) kosa kata arkhais, (2) kosa  kata serapan, dan (3) kosa kata khas bahasa Kaili. Sedangkan gaya bahasa yang digunakan untuk merepresentasikan ideologi kultural  adalah (1) gaya bahasa metafora, (2) gaya personifikasi, (3) gaya hiperbol, (4) gaya simile, dan (5) gaya bahasa repetisi.
Fungsi NRK meliputi  fungsi ritual,  fungsi sosial,  fungsi mendidik,  fungsi komunikasi dan informasi, dan fungsi hiburan
Nilai yang terdapat dalam nyanyian rakyat Kaili adalah  nilai religius, nilai filsafat, nilai etika, dan nilai estetika. Nilai religius meliputi (1) nilai keimantauhidan yang terdiri dari (a) pengakuan adanya Tuhan (paham monoteisme islam dan paham animisme), (b) pengakuan adanya kitab Allah, (c) pengakuan kerasulan Muhammad, (d) pengakuan adanya hari akhirat, dan pengakuan qodo dan qadar Allah; (2) nilai peribadatan menyangkut (a) sholat, (b) zakat, dan(c) puasa; sedangkan nilai keichsanan meliputi hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan manusia, manusia dengan dirinya sendiri, dan hubungan manusia dengan alam.
Nilai filsafat nyanyian rakyat Kaili mengungkapkan (1) manusia sebagai mahluk Tuhan yang mencakup (a) melangsungkan hidup, (b) mempertahankan hidup, (c) mengembangkan hidup; (2) manusia sebagai mahluk sosial yang mencakup (a) melang-sungkan hidup, (b) mempertahankan hidup, (c) mengembangkan hidup; dan (3) manusia sebagai mahluk individu mencakup (a) mengembangkan hidup pribadi, (b) mempertahan-kan hidup pribadi, dan (c) mengembangkan hidup pribadi.
Nilai etika dalam nyanyian rakyat Kaili mencakup (1) etika terhadap Tuhan yang meliputi (a) cinta kepada Tuhan, (b) taqwa, (c) setia kepada Tuhan, (d) menyatu dengan kehendak Tuhan, (e) pemahaman dan penghayatan terhadap nilai ketuhanan, dan (f)mengamalkan nilai ketuhanan; (2) etika terhadap diri pribadi meliputi (a) mencintai diri sendiri, (b) hormat dan menghargai diri sendiri, (c) setia pada diri pribadi, (d) menyatu dengan kehidupan pribadi, (e) pemahaman dan penghayatan terhadap nilai  pribadi, dan (f) mengamalkan nilai hidup pribadi; (3) etika terhadap sesama manusia mencakup (a) cinta terhadap sesama manusia, (b) hormat terhadap sesama manusia, (c) setia terhadap kehidup-an sosial, (d) menyatu dengan kehidupan sosial, (e) pemahaman dan penghayatan terhadap nilai sosial, dan (f) mengamalkan nilai hidup sosial. Etika terhadap alam lingkungan mengungkapkan cinta terhadap alam lingkungan.
Nilai estetika dalam nyanyian rakyat Kaili mencakup segi isi dan bentuk. Dari segi isi, nyanyian rakyat mengungkapkan amanat yang penting dalam kehidupan. Sedangkan dari segi bentuk, menyangkut seni pertunjukan yang terdiri dari (a) aktor, (b) musik, (c) alat, (d) kostum, (e) pemanggungan), dan (f) penonton.  
Temuan penelitian terhadap nyanyian rakyat Kaili merepresentasikan ideologi kultural masyarakat Kaili. Dari temuan ini diharapkan dapat berdaya guna dalam prespektif teoritis dan praktis. Dalam prespektif teoritis,  hasil penelitian ini dapat memberikan model suatu pola ancangan teoritis yang dapat diaplikasikan untuk penelitian tradisi lisan, kajian wacana budaya, dan kajian wacana kritis. Sedangkan secara praktis, hasil penelitian ini bermanfaat untuk sumber pembelajaran muatan lokal bahasa Kaili di Sulawesi Tengah.
Sumber : http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/disertasi/article/view/4082/0